Fluent Fiction - Indonesian: From Night Market To Lens: Ayu's Journey to Capturing Stories
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-18-07-38-20-id
Story Transcript:
Id: Gemerlap lampu warna-warni menghiasi malam di pasar jalanan Jakarta.
En: The dazzling multicolored lights adorned the night at the pasar jalanan Jakarta.
Id: Pasar malam di akhir pekan ini begitu ramai.
En: This weekend night market was bustling.
Id: Suara penjual dan pembeli bercampur tawa riang anak-anak yang bermain.
En: The sounds of vendors and buyers mixed with the joyful laughter of children playing.
Id: Ayu berjalan di antara keramaian, menggenggam kamera kesayangannya.
En: Ayu walked among the crowd, holding her beloved camera.
Id: Ia punya misi penting malam ini, yaitu menangkap cerita yang tersembunyi di balik wajah-wajah para pedagang dan pengunjung pasar.
En: She had an important mission tonight: to capture the stories hidden behind the faces of the traders and visitors to the market.
Id: Rizal berjalan di sampingnya.
En: Rizal walked beside her.
Id: Teman baiknya ini selalu ada, meski sering meragukan mimpinya menjadi jurnalis foto.
En: This good friend of hers was always there, even though he often doubted her dream of becoming a photojournalist.
Id: "Ayu, apa kamu yakin dengan ide ini?
En: "Ayu, are you sure about this idea?"
Id: " tanya Rizal, agak skeptis.
En: asked Rizal, somewhat skeptical.
Id: Ayu tersenyum.
En: Ayu smiled.
Id: "Iya, aku yakin.
En: "Yes, I’m sure.
Id: Setiap orang di sini punya cerita.
En: Every person here has a story.
Id: Aku ingin menunjukkannya pada dunia.
En: I want to show it to the world."
Id: "Mata Ayu tertarik pada satu kios kecil di sudut pasar.
En: Ayu's eyes were drawn to a small kiosk in the corner of the market.
Id: Seorang wanita bernama Dewi menjajakan tahu isi dan risolesnya.
En: A woman named Dewi was selling tahu isi and risoles.
Id: Dewi tampak sibuk, tapi dari senyumannya, Ayu melihat ada cerita yang menarik.
En: Dewi looked busy, but from her smile, Ayu saw there was an interesting story.
Id: "Aku akan mulai dari sana," kata Ayu sambil menunjuk ke arah kios Dewi.
En: "I’ll start from there," said Ayu while pointing toward Dewi's kiosk.
Id: Rizal mengangguk, tetap tak sepenuhnya yakin.
En: Rizal nodded, still not entirely convinced.
Id: Namun, ketika Ayu mulai mengambil gambar, kamera tiba-tiba mati.
En: However, when Ayu started taking pictures, the camera suddenly died.
Id: "Oh tidak, kameranya rusak," keluh Ayu sambil mencoba memperbaikinya.
En: "Oh no, the camera's broken," lamented Ayu while trying to fix it.
Id: Rizal menatap sahabatnya dengan prihatin.
En: Rizal watched his friend with concern.
Id: Ayu tak menyerah.
En: Ayu didn't give up.
Id: Ia menghampiri Dewi, membeli risoles untuk sekadar memulai percakapan.
En: She approached Dewi, buying a risoles just to start a conversation.
Id: "Kue-kue ini enak, Bu.
En: "These cakes are delicious, Ma'am.
Id: Apa bisa saya foto ibu dan jualannya?
En: Can I take a picture of you and your goods?"
Id: " tanya Ayu dengan ramah.
En: asked Ayu politely.
Id: Dewi terlihat ragu.
En: Dewi looked hesitant.
Id: "Untuk apa fotonya, Mbak?
En: "What are the photos for, Miss?"
Id: "Ayu menjelaskan dengan hati-hati.
En: Ayu explained carefully.
Id: "Saya ingin membuat portofolio tentang kehid
Published on 2 months ago
If you like Podbriefly.com, please consider donating to support the ongoing development.
Donate