Podcast Episode Details

Back to Podcast Episodes
Bamboo Treasures: A Heartfelt Farewell in Jakarta's Market

Bamboo Treasures: A Heartfelt Farewell in Jakarta's Market



Fluent Fiction - Indonesian: Bamboo Treasures: A Heartfelt Farewell in Jakarta's Market
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-17-22-34-02-id

Story Transcript:

Id: Di tengah hiruk pikuk Pasar Tanah Abang, Jakarta, Intan dan Rizky berjalan memasuki labirin kios yang penuh warna.
En: In the midst of the hustle and bustle of Pasar Tanah Abang, Jakarta, Intan and Rizky walked into the labyrinth of colorful kiosks.

Id: Aroma makanan kaki lima tercium kuat, menciptakan atmosfer sibuk yang membaur dengan suara pedagang yang berteriak menawarkan barang dagangan.
En: The aroma of street food was strong, creating a busy atmosphere that blended with the voices of vendors shouting their wares.

Id: Langit cerah, menandakan musim kemarau yang hangat, mengiringi akhir tahun ajaran sekolah.
En: The sky was clear, signaling a warm dry season accompanying the end of the school year.

Id: Intan, seorang guru sekolah yang berdedikasi, merasa sedikit kewalahan.
En: Intan, a dedicated school teacher, felt a bit overwhelmed.

Id: Di tengah rasa nostalgia dan cinta untuk siswanya, dia bertekad menemukan hadiah perpisahan yang unik dan terjangkau.
En: Amidst nostalgic feelings and love for her students, she was determined to find a unique and affordable farewell gift.

Id: Di sampingnya, Rizky, rekan kerja yang lugas, membantu memperhatikan waktu sambil sesekali menghela nafas kecil karena kepadatan pasar.
En: Beside her, Rizky, her straightforward colleague, helped to keep track of time while occasionally sighing at the market's density.

Id: "Susah sekali mencari sesuatu di sini," ujar Rizky, memberikan tatapan skeptis saat mereka melewati penjual kain batik.
En: "It's really difficult to find something here," said Rizky, casting a skeptical glance as they passed a batik fabric seller.

Id: Intan mengangguk, wajahnya sedikit cemas.
En: Intan nodded, her face slightly anxious.

Id: "Aku tahu, tapi aku ingin hadiah yang spesial. Mereka semua sangat berarti bagiku."
En: "I know, but I want a special gift. They all mean so much to me."

Id: Sebentar kemudian, pandangan Intan tertumbuk pada sebuah kios kecil dengan penjaga yang ramah.
En: Moments later, Intan's gaze landed on a small kiosk with a friendly attendant.

Id: Wulan adalah seorang penjual lokal yang sudah terkenal membantu pelanggan yang bimbang.
En: Wulan was a well-known local vendor who helped indecisive customers.

Id: Intan mendekati Wulan dengan senyum sopan.
En: Intan approached Wulan with a polite smile.

Id: "Mbak Wulan, bisa bantu aku? Aku mencari hadiah perpisahan untuk siswa-siswaku," kata Intan, menatap harap.
En: "Mbak Wulan, can you help me? I'm looking for farewell gifts for my students," said Intan, looking hopeful.

Id: "Ya, tentu saja! Apa yang kamu bayangkan?" jawab Wulan, antusias.
En: "Yes, of course! What are you imagining?" Wulan replied, enthusiastic.

Id: Sementara Rizky tampak ragu, Intan menjelaskan situasinya.
En: While Rizky seemed doubtful, Intan explained her situation.

Id: Wulan mendengarkan dengan seksama.
En: Wulan listened attentively.

Id: "Bagaimana kalau membuat kerajinan tangan tradisional? Sesuatu yang mudah dibuat tetapi punya makna mendalam."
En: "How about making traditional handicrafts? Something easy to make but with deep meaning."

Id: Wulan menunjukkan contoh celengan bambu yang dihiasi dengan motif wayang.
En: Wulan showed an example of a bamboo piggy bank decorated with wayang motifs.

Id: Intan langsung terpesona dengan kesederhanaan dan keindahannya.<


Published on 2 months ago






If you like Podbriefly.com, please consider donating to support the ongoing development.

Donate