Podcast Episode Details

Back to Podcast Episodes
From Fear to Festival Triumph: Lestari's Tech Odyssey

From Fear to Festival Triumph: Lestari's Tech Odyssey



Fluent Fiction - Indonesian: From Fear to Festival Triumph: Lestari's Tech Odyssey
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-09-19-22-34-02-id

Story Transcript:

Id: Di tengah keramaian distrik teknologi Jakarta yang berbinar dengan lampu neon, Lestari berdiri diam di barisan panjang di depan warung makanan.
En: In the midst of the bustling distrik teknologi Jakarta lit up with neon lights, Lestari stood still in the long line in front of the food stall.

Id: Sorak sorai festival Inovasi Jakarta terdengar riuh, penuh energi yang mengalir bersama aroma sate bakar dan mie goreng dari penjaja makanan jalanan.
En: The cheers of the festival Inovasi Jakarta echoed loudly, full of energy that flowed along with the aroma of grilled sate and mie goreng from street food vendors.

Id: Lestari menghela napas panjang, menghirup udara hangat dengan rasa gugup.
En: Lestari took a deep breath, inhaling the warm air with a nervous feeling.

Id: Sebagai pengembang perangkat lunak muda, dia ingin sekali memperkenalkan aplikasinya di kompetisi presentasi teknologi festival itu.
En: As a young software developer, she was eager to introduce her app at the festival's tech presentation competition.

Id: "Permasalahan perubahan iklim," pikirnya, adalah misi penting dan aplikasinya bisa memberikan solusi.
En: "The problem of climate change," she thought, was an important mission, and her app could provide a solution.

Id: Namun, di balik kesuksesan aplikasinya, Lestari masih menghadapi rintangan besar—takut berbicara di depan umum.
En: However, behind her app’s success, Lestari still faced a major hurdle—fear of public speaking.

Id: Selain itu, tiba-tiba ia menyadari ada alat yang hilang, esensial untuk presentasinya.
En: Additionally, she suddenly realized there was a missing tool, essential for her presentation.

Id: Di saat seperti ini, dia perlu bantuan.
En: In such a moment, she needed help.

Id: Lestari tahu Budi, seorang rekan kerja yang selalu tampak tenang dan handal.
En: Lestari knew Budi, a colleague who always seemed calm and reliable.

Id: Budi seringkali membantu di kantor, dan Lestari diam-diam mengaguminya.
En: Budi often helped at the office, and Lestari secretly admired him.

Id: Tapi, bertanya pada Budi bukanlah hal yang mudah.
En: But, asking Budi was not easy.

Id: Ada rasa ragu yang terus menghantuinya.
En: There was a lingering doubt that haunted her.

Id: Di kejauhan, Rina, teman baik Lestari, melambaikan tangan sambil tersenyum.
En: In the distance, Rina, Lestari's good friend, waved and smiled.

Id: "Lestari, kenapa diam di sana?
En: "Lestari, why are you standing there?

Id: Ini festival, ayo nikmati!
En: It's a festival, come and enjoy!"

Id: " teriaknya.
En: she shouted.

Id: Lestari tersenyum kecil, lalu memutuskan untuk menghadapi ketakutannya.
En: Lestari gave a small smile, then decided to face her fear.

Id: Ia memberanikan diri mendekati Budi.
En: She mustered the courage to approach Budi.

Id: "Budi," kata Lestari dengan suara agak gemetar, "Bisakah kamu bantu aku?
En: "Budi," Lestari said with a slightly trembling voice, "Can you help me?

Id: Ada alat untuk presentasiku yang hilang.
En: There's a tool for my presentation that's missing."

Id: "Budi menatap Lestari dengan penuh perhatian, lalu tersenyum hangat.
En: Budi looked at Lestari attentively, then smiled warmly.

Id: "Tentu saja, Lestari.
En: "Of course, Lestari.

Id: Mari kita cari bersama.
En: Let's find it t


Published on 3 months ago






If you like Podbriefly.com, please consider donating to support the ongoing development.

Donate