Podcast Episode Details

Back to Podcast Episodes
Courage in White Walls: A Heartwarming Tale of True Friendship

Courage in White Walls: A Heartwarming Tale of True Friendship



Fluent Fiction - Indonesian: Courage in White Walls: A Heartwarming Tale of True Friendship
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-09-18-22-34-02-id

Story Transcript:

Id: Di awal musim semi, di belahan bumi selatan yang mulai hangat, terletak sebuah rumah sakit dengan dinding putih yang bersih dan udara segar yang masuk melalui jendela di bangsal pemulihan.
En: In early spring, in the warming southern hemisphere, there is a hospital with clean white walls and fresh air streaming through the windows of the recovery ward.

Id: Suara langkah kaki dokter dan perawat terdengar jelas di koridor panjang.
En: The sound of doctors' and nurses' footsteps is clearly heard in the long corridor.

Id: Di ruangan itulah pertemanan sejati diuji.
En: This is where true friendship is tested.

Id: Rina berdiri di depan pintu kamar rumah sakit.
En: Rina stood in front of the hospital room door.

Id: Tangannya sedikit bergetar memegang kotak kecil berwarna hijau yang dibungkus dengan pita putih.
En: Her hand slightly trembled holding a small green box wrapped with a white ribbon.

Id: Bunga-bunga yang mulai mekar di luar tidak bisa menyamarkan rasa gugupnya.
En: The blooming flowers outside couldn't mask her nervousness.

Id: Bagus, sahabat setia mereka, berdiri di sampingnya dengan senyum lebar yang mencoba memberikan rasa tenang.
En: Bagus, their loyal friend, stood beside her with a wide smile trying to offer a sense of calm.

Id: "Rina, Nina pasti senang melihat kita.
En: "Rina, Nina will surely be happy to see us.

Id: Jangan khawatir," kata Bagus dengan nada menenangkan.
En: Don't worry," said Bagus in a reassuring tone.

Id: Rina menarik napas dalam-dalam.
En: Rina took a deep breath.

Id: Dia tidak suka berada di rumah sakit, tetapi keinginan untuk mendampingi Nina menguatkan hatinya.
En: She didn't like being in a hospital, but the desire to accompany Nina strengthened her heart.

Id: Dia tahu Nina membutuhkan dukungannya.
En: She knew Nina needed her support.

Id: Dengan perlahan, Rina membuka pintu, mencoba menghilangkan debar di dada.
En: Slowly, Rina opened the door, trying to eliminate the throb in her chest.

Id: Di dalam, Nina berbaring di ranjang putih, terlihat lemah tetapi semangat mengisi matanya.
En: Inside, Nina lay on the white bed, looking weak but her eyes were filled with spirit.

Id: Begitu melihat Rina dan Bagus, senyum lemah muncul di wajahnya.
En: As soon as she saw Rina and Bagus, a weak smile appeared on her face.

Id: "Kalian datang!
En: "You came!"

Id: " seru Nina pelan, suaranya hangat meski lemah.
En: Nina exclaimed softly, her voice warm despite being weak.

Id: "Hey, bagaimana perasaanmu hari ini?
En: "Hey, how are you feeling today?"

Id: " Bagus bertanya ringan, mendekati ranjang.
En: Bagus asked lightly, approaching the bed.

Id: Rina menyerahkan kotak kecilnya kepada Nina.
En: Rina handed her small box to Nina.

Id: Di dalamnya ada selempang kecil berwarna-warni yang Rina rajut sendiri, dengan harapan bisa sedikit memberikan kehangatan.
En: Inside was a small colorful sash that Rina had knitted herself, hoping it could bring a little warmth.

Id: "Aku pikir ini bisa membuatmu merasa lebih baik," ujarnya dengan senyum lembut, meski hatinya masih bergemuruh.
En: "I thought this might make you feel better," she said with a gentle smile, even though her heart was still pounding.

Id: Nina tersentuh dengan perhatian Rina.
En: Nina was touched by Rina's attentio


Published on 3 months ago






If you like Podbriefly.com, please consider donating to support the ongoing development.

Donate