Fluent Fiction - Indonesian: Confessions and Rain: A Day at Kampung Bunga
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-09-13-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Langit yang biasanya bersinar cerah di musim kemarau berubah menjadi gelap oleh awan tebal.
En: The sky, which usually shines brightly in the dry season, turned dark with thick clouds.
Id: Kampung Bunga, desa dengan hamparan bunga yang memukau mata, mengalami hari yang berbeda.
En: Kampung Bunga, a village with a stunning expanse of flowers, was experiencing a different day.
Id: Arjuna, Dewi, dan Putri bersiap-siap untuk berkunjung ke tempat itu.
En: Arjuna, Dewi, and Putri were getting ready to visit the place.
Id: Mereka merencanakan kunjungan ini untuk merayakan pernikahan Dewi yang semakin dekat.
En: They planned this visit to celebrate Dewi's upcoming wedding.
Id: Arjuna, dengan seikat bunga melati di tangannya, berdiri di dekat gerbang masuk Kampung Bunga.
En: Arjuna, with a bouquet of jasmine flowers in his hand, stood near the entrance gate of Kampung Bunga.
Id: Ia berharap hari ini dapat berbicara jujur kepada Dewi mengenai perasaannya.
En: He hoped today he could honestly speak to Dewi about his feelings.
Id: Kebun bunga yang biasanya cerah kini nampak misterius di bawah awan mendung.
En: The flower garden, usually bright, now looked mysterious under the overcast clouds.
Id: Dewi datang dengan senyuman yang selalu menular.
En: Dewi arrived with her always-contagious smile.
Id: Gaunnya berkibar tertiup angin, membawa aroma bunga yang segar.
En: Her dress fluttered in the wind, bringing the fresh aroma of flowers.
Id: Putri, sahabat mereka yang ceria, bergabung sambil membawa payung berwarna terang, seakan menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.
En: Putri, their cheerful friend, joined while carrying a brightly colored umbrella, as if preparing for the worst.
Id: Saat mereka melangkah masuk, hujan mulai turun perlahan.
En: As they stepped in, rain started to fall slowly.
Id: Bunyi guntur menggelegar dari kejauhan.
En: The sound of thunder roared in the distance.
Id: Putri, yang peka terhadap suasana hati Arjuna, melihat ke arah Arjuna dengan tatapan yang peneduh.
En: Putri, sensitive to Arjuna's mood, looked at him with a comforting gaze.
Id: "Ayo, kita berteduh sebentar," usul Putri, menunjuk ke arah sebuah gazebo yang dikelilingi mawar berduri.
En: "Let's find some shelter for a moment," suggested Putri, pointing towards a gazebo surrounded by thorny roses.
Id: Di tengah gemuruh petir dan rintik hujan, Arjuna merasakan dorongan kuat dalam hatinya.
En: Amidst the thunderclaps and rain drizzle, Arjuna felt a strong urge in his heart.
Id: "Dewi, aku ada yang ingin kukatakan," kata Arjuna, suaranya tertelan suara hujan.
En: "Dewi, there's something I want to say," said Arjuna, his voice swallowed up by the rain.
Id: Dewi menoleh, sedikit terkejut.
En: Dewi turned, a little surprised.
Id: "Aku.
En: "I...
Id: aku suka padamu," ucap Arjuna, matanya menatap langsung, meski sedikit gemetar.
En: I like you," uttered Arjuna, his eyes looking directly, though slightly trembling.
Id: Setetes air mata jatuh, bercampur dengan rintik hujan.
En: A teardrop fell, mingling with the raindrops.
Id: Rasa meletup yang selama ini ditahan akhirnya dilepaskan.
En: The bursting feeling he had been holding in was finally released.
Id: Dewi terpana.
En: Dewi was stunned.
Id: Hatinya penuh oleh emosi, bingung antara kebahagiaa
Published on 3 months ago
If you like Podbriefly.com, please consider donating to support the ongoing development.
Donate